Judulnya mungkin agak lebay ya, hhe tapi buat saya memang begitulah adanya. Walopun cuma sekitar sekali dalam setahun saya ngunjungin Pekalongan, tapi kenangan yang ditinggalkan cukup melekat. Mungkin karena cuma setahun sekali itu ya jadinya lebih melekat kenangannya.
Saya bukan mau bercerita tentang liburan saya di Pekalongan, tapi saya mau bercerita tentang apa aja si yang khas di Pekalongan? Hmm… mungkin selama ini orang-orang tahunya cuma batik aja ya. Padahal masih ada hal-hal menarik lainnya yang bisa dibungkus dari Pekalongan. 🙂
1. Batik Pekalongan
Pekalongan dijuluki kota batik, makanya nggak heran dong kalo di berbagai penjuru Pekalongan dijumpai toko atau pengrajin batik. Di Pasar Sentiling yang sekarang udah jadi satu sama pusat belanja Borobudur, kita bisa menjumpai banyak pedagang batik. Yang lagi trend di Pekalongan sekarang, batik di jual di semacam galeri/ butik gitu. Di sepanjang jalan menuju Pekajangan sekarang mulai berjejer toko2 yang menjual batik. Kalo mau murah, mendingan beli ke pengrajinnya langsung. Di daerah Buaran setahu saya banyak pengrajin batik. Batik-batik dari Pekalongan ini nggak cuma dijual di Pekalongan aja, tapi juga dijual di berbagai daerah lainnya, seperti Solo, Jogja, Bandung, dll. Trend batik yang diproduksi sekarang nggak cuma batik cap aja lho, tapi juga ada batik yang dibuat dengan menggunakan obat, sehingga corak warna yang ditimbulkan semakin estestis ( istilahnya ‘main obat’ ).
2. Sego Megono
Bukan orang Pekalongan namanya kalo belum makan sego megono, hehe. Harganya? Murah e puoll. Dengan merogoh seribu rupiah saja kita sudah dapat menyantap seporsi nasi plus megono. Bahan utama megono adalah nangka muda atau yang biasa disebut gori. Gori ini dirajang kecil-kecil ditambah parutan kelapa dan bumbu2 lainnya yang bikin megono ini jadi maknyus. Untuk menyantap sego megono ini memang paling pas dengan tempe goreng. Dengan model 1500 perak kita sudah bisa mencicipi sego megono plus tempe goreng. Mantap! Kalo di Pekalongan, salah satu warung sego megono yang terkenal adalah warungnya Pak Bon di lapangan sorogenen Pekalongan. Selain itu, ada juga warungnya Pak H Zarkasi di Jalan Sulawesi. Warung ini pernah masuk wisata kulinernya Pak Bondan, lho, dan tentunya komennya Pak Bondan ‘Maknyus’ dan ‘Top Markotop’.
3. Tauto
Tauto ini soto khasnya Pekalongan. Versi aslinya sih menggunakan daging kerbau. Nah, menu yang ditawarin ada dua, mau soto daging atau soto campur (babat+daging). Tauto ini biasa disajikan dengan nasi atau lontong plus gorengan. Mantaplah rasanya. Leziis… Warung Tauto yang terkenal di Pekalongan di antaranya warungnya Pak Tjar Lam di deket alun-alun Pekalongan dan Warung Tauto PPIP di deket Masjid PPIP. Harganya berapa yaa.. saya nggak tahu persis karena dibayarin, sekitar 9.000-11.000 rupiah kalo nggak salah.
4. Pindang Tetel
Makanan yang satu ini mirip-mirip kaya rawon sebenernya. Disajikan dengan kuah hitam. Yang bikin tambah maknyus, hmmm… pindang tetel ini biasa disajikan dengan tambahan kerupuk usek dan kerupuk mi. Kerupuk usek ini adalah kerupuk yang digoreng dengan pasir, biasanya berwarna putih dan merah jambu, berbentuk kotak. Wiii~ rasane wis pasti mantep men. Kalo warung pindang tetel saya kurang tahu dimana-dimananya. Soalnya biasanya kalo ke Pekalongan, si pindang tetel biasanya udah tersaji di atas meja makan. Hehe… Deket rumah bulik saya yang di Pekajangan ada tuh warung pindang tetel yang mantap, tapi saya juga kurang tahu persisnya dimana.
5. Kluban Botok
Yang satu ini hampir sejenis urap. Sayuran disajikan dengan parutan kelapa. Tapi, kalo dari yang saya liat bedanya kluban botok sama urap adalah kalo kluban botok itu lebih basah, alias sedikit lebih berkuah. Seperti pindang tetel, kerupuk mi dan kerupuk usek juga jadi partner sejati untuk menyantap kluban botok. Makin mantap juga bila disertai dengan gorengan tentunya. Cara makannya yang paling maknyus, yaitu dengan menggunakan tangan langsung, tanpa sendok, meskipun lumayan basah.
Apalagi ya yang khas…. Hmmm… mungkin segini dulu, nanti tambahan hal-hal menariknya mungkin akan menyusul, hehe…
Selamat berkunjung ke Pekalongan!
Hamid Anwar said,
January 2, 2011 @ 1:00 pm
Saya liburan kemaren ke Pekalongan. Tapi blm sempet upload ke blog. Ditunggu ya nanti di kabarin..
Muhammad Masrur said,
April 28, 2011 @ 8:34 am
Sy org Pekalongan, tepatnya di daerah Buaran, bgs banget postingannya.. jadi kangen pingin pulang kampung..
umi hanik said,
April 19, 2014 @ 9:17 am
i like it
bener banget,jadi pengen pulang ke rumah,
pre owned cars in valdosta ga said,
August 23, 2014 @ 9:24 am
It’s going to be end of mine day, but before finish I am reading this great paragraph to improve my experience.